Gudo Jombang: 2 Pelajar Kelas 2 Sikat Rp.9Jt...!!!

Dua Pelajar SMK Asal Gudo Jombang Gasak Uang Rp 9 Juta dari Tempat Praktek dr Haryanto!

Tamam Mubarrok - detikSurabaya

Jombang - Dua pelajar kelas 2 SMK berinisial Ag (17) dan Ta (17) asal Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang, terpaksa diringkus polisi. Pasalnya, mereka nekat membobol tempat praktek dokter dan menggasak uang Rp 9 juta. Ironisnya, uang itu hanya dipakai foya-foya.

"Kedua pelajar ini berhasil kita ringkus setelah beraksi. Mereka yang masih di bawah umur, dilimpahkan dari Polsek ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA)," kata Kasubag Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Jumat (14/9/2012).

Menurut Widodo, kedua pelajar SMK ini berhasil diringkus saat dr Haryanto (43), pemilik tempat praktik sekitar dua 2 minggu lalu melapor ke polisi setelah kehilangan uang Rp 9 juta. Uang yang ditaruh dalam laci itu diketahui hilang saat korban masuk kerja melihat ruangannya berserakan.

Widodo menambahkan, selain dr Haryanto sebagai korban, Widji (50), pemilik toko yang tak jauh dari lokasi kejadian awal, juga melapor telah kehilangan dagangannya berupa rokok dan uang tunai. Saat kehilangan, atap dan plafon toko dijebol kedua pelaku.

"Dari dua laporan kasus ini, kita lakukan penyelidikan. Dua minggu setelah itu, kedua pelaku ini berhasil kita bekuk dan mengakui semua perbuatannya. Kedua pelaku ini berhasil menggasak uang Rp 9 juta yang dipakai bersenang-senang," imbuh Widodo.

Dari tangan keduanya, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Dari tersangka Ta, diamankan uang Rp 2,5 juta dan dari Ag diamankan Rp 750 ribu. Selain itu, 3 buah HP mahal juga diamankan.

"Kita kembangkan kasus ini. Kemungkinan ada pelaku lain di balik mereka," ujarnya.


(fat/fat)
 
 

Jogoroto Jombang: Pembunuhan!

Cinta Ditolak, Kakek Perkosa & Bunuh Tukang Pijat

Kamis, 13 September 2012 20:12 wib wib
Takrib di Mapolres Jombang (Dok: Sindo TV/Mukhtar bagus)
Takrib di Mapolres Jombang (Dok: Sindo TV/Mukhtar bagus)
JOMBANG - Seorang pria lanjut usia menghabisi perempuan tukang pijat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Alasannya, permintaan untuk dipijat tak dilayani korban.

Sebelum membunuh korban, pelaku, Takrib (62), warga Desa Alang-Alang, Caruban, Kecamatan Jogoroto, sempat memerkosa korban, Sumarni (55), terlebih dulu. Dalam kondisi telanjang, jasad korban dibuang di sungai.

Kasubag Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Kamis (13/9/2012), mengatakan, Takrib mengaku membunuh karena kesal permintaan pijitnya tak dipenuhi oleh Sumarni.

Pembunuhan, lanjut Sugeng, sebenarnya terjadi pada Senin, 10 September lalu saat korban sedang mencari rumput di sawah. Tersangka langsung mendatangi korban dan diduga kuat memerkosanya terlebih dulu.

Sementara itu, Sun Haji, tetangga korban, menuturkan, Takrib sudah lama suka terhadap korban. Namun, cintanya ditolak karena Sumarni sudah memiliki suami. Korban juga sering menolak permintaan pelaku untuk dipijat karena Takrib kerab meraba-raba tubuh Sumarni. Karena itu, pelaku kesal kemudian memerkosa dan membunuh korban.

Pelaku membunuh dengan menyabet sebilah celurit ke arah perut korban hingga robek. Mayat korban baru ditemukan warga Rabu kemarin.

Usai membunuh, tubuh korban diseret dan dibuang ke sungai di Desa Alang-Alang, Caruban.

Polisi berhasil mengungkap Takrib berdasarkan barang bukti yang ditemukan di lokasi. Kaos Takrib jatuh di sawah saat menyeret dan membuang tubuh korban.

Kasus ini ditangani petugas Polres Jombang.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Wanita Asal Sampang Tertangkap Mencuri di Jombang

Perempuan Itu Kedapatan Sembunyikan Baju Curian dalam Rok!

Maryam dibawa petugas Kepolisian (foto: Mukhtar Bagus/ Sindo TV)
Maryam dibawa petugas Kepolisian (foto: Mukhtar Bagus/ Sindo TV)
JOMBANG – Terpergok ngutil baju di toko, seorang ibu asal Sampang, Madura, ditangkap warga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Aksi Maryam (45) terbongkar setelah pemilik toko, Nur Aini (37), mencurigai berjalan pelaku. Setelah digeledah, korban mendapati dua baju curian tersebut di dalam rok yang dikenakan pelaku.

Wanita yang bertempat tinggal di Kecamatan Baron, Nganjuk, inipun nyaris menjadi bulan-bulanan massa. Beruntung, petugas Polsek Diwek langsung membawanya ke kantor polisi.

Di hadapan petugas, pelaku mengaku tidak sendiri dalam beraksi. Sayangnya, rekannya yang menunggu di luar toko berhasil melarikan diri. Sementara dia berpura-pura sebagai pembeli di toko pakaian tersebut.

Maryam beralasan, nekat mencuri lantaran terhimpit kebutuhan ekonomi dan ingin mengirim uang untuk keluarganya di Sampang.

Kapolsek Diwek, AKP Mintoro, mengatakan, pihaknya masih mendalami kemungkinan adanya sindikat pencurian dengan memanfaatkan ibu-ibu yang kondisi ekonominya lemah. “Tersangka yang berhasil melarikan diri itu, dijemput sebuah mobil,” ujarnya.

Mintoro menjelaskan, tersangka terancama hukuman tujuh tahun penjara karena melanggar Pasal 363 KUHP tentang pencurian.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ris)
 
 

Kaliwungu Jombang: Nasi Basi Diolah untuk Makan Sehari-hari


Sunarti menjemur nasi basi (Dok: Sindo TV/Mukhtar Bagus)
Sunarti menjemur nasi basi (Dok: Sindo TV/Mukhtar Bagus)
JOMBANG - Kekeringan akibat kemarau panjang memaksa warga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bertahan hidup dengan mengonsumsi nasi aking (nasi bekas) dan nasi jagung.

Warga biasanya mengandalkan penghasilan dari buruh tani, namun sejak kemarau, mereka menganggur karena sawah tidak ditanami padi.

Salah seorang warga yang terpaksa mengonsumsi nasi aking ialah Sunarti (53), warga Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Kota Jombang. Dia mengaku sudah tiga bulan terakhir memakan nasi aking. Setiap pagi, dia menjemur nasi bekas atau nasi basi.

Setelah kering, nasi sisa tersebut akan dimasak lagi oleh Sunarti dan dicampur dengan nasi jagung untuk dimakan bersama suaminya, Joko (59). Joko sendiri hanya terbaring di tempat tidur karena sakit. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sunartilah yang berperan.

Selama kemarau, Sunarti bekerja sebagai tukang cuci atau bersih-bersih di rumah tetangga. Bila ada nasi di rumah tempat bekerjanya yang lebih, Sunarti membawanya, tentu atas seizing majikan. Nasi itulah yang dia olah kembali menjadi aking.

Sunarti mengaku tidak punya pilihan lain selain memakan aking. Harga beras Rp6.000 atau Rp7.500 per kilogram, terlalu mahal untuknya.

Setiap bulan dia memang mendapat bantuan beras raskin dari pemerintah, namun karena tak punya uang untuk membeli lauk atau, Sunarti kerap menjual lagi beras tersebut untuk dibelikan nasi jagung yang harganya jauh lebih murah.

Dia berharap pemerintah setempat memperhatikan kondisi warga miskin di kemarau ini.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Selingkuh di Hotel, Sepasang PNS Jombang Digerebek Polisi

 
Jum'at, 14 September 2012 16:12:32 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Nganjuk (beritajatim.com) - Sepasang Sekretris Desa (Sekdes) yang berstatus sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) asal Jombang digerebek polisi saat memadu kasih di Hotel Shinta Kertosono, Nganjuk, Jumat (14/9/2012).

Ke dua pasangan selingkuh itu adalah Darsono (50), Sekdes
Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang dan Tri Astinah (47), Sekdes Kedunglosari, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Ironisnya, dua sekdes itu masing-masing masih mempunyai pasangan yang sah.

Chudhori (60), suami dari Sekdes Tri Astinah mengungkapkan, perilaku serong istrinya sudah mulai tercium sejak 3 bulan terakhir ini. Astinah kerap minta cerai dengan alasan tidak jelas. Oleh Chudori, permintaan itu tidak pernah dikabulkan. "Permintaan cerai itu tidak pernah saya hiraukan. Karena selama ini kami tidak pernah ada pertengakaran yang menyangkut hubungan kami. Dan kewajiban saya sebagai suami sudah saya berikan kepada istri, baik jasmani maupun rohani," ujar Chudhori saat ditemui di Mapolsek Kertosono.

Chudori semakin curiga, karena akhir-akhir ini istrinya sering keluar pagi hari, sekitar pukul 06.00 WIB. Atas dasar kecurigaan itu, ia kemudian meminta tolong dua temannya untuk membuntuti istrinya tersebut. Nah, saat diikuti, ternyata Astinah menuju hotel Shinta Kertosono. Parahnya, ia berangkat bersama Darsono.

Pengusaha barang bekas itu tidak langsung emosi. Ia melaporkan ke polsek setempat. Darsono dan Astinah masuk kamar hotel sekitar pukul 07.00 WIB. Selang dua jam kemudian, Chudori bersama sejumlah anggota Polsek Kertosono menggerebek pasangan kumpul kebo tersebut.

Begitu pintu terbuka, Chudori terkaget-kaget. Dengan mata kepala sendiri ia melihat istrinya sedang bergumul ria dengan pria lain. Baik Darsono maupun Astinah dalam keadaan telanjang bulat. Selanjutnya, kedua pasangan mesum ini digelendeng ke Mapolsek setempat untuk dimintai keterangan.

Kapolsek Kertosono, Kompol Dodot Dwianto, membenarkan penggerebekan terhadap pasangan mesum tersebut. Menurut Dodot, penggerebekan itu berawal dari adanya laporan dari suami pelaku. "Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan," singkat Dodot saat dihubungi lewat ponselnya. [suf/ted]  


Warga Jombang Tewas Misterius di Rumah Kontrakan

Jombang (beritajatim.com) - Didik Tikno Utomo (28), warga Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang tewas misterius di rumah kontrakannya, Jalan Kertanegara, Dusun Kwijenan, Kelurahan Kepanjen, Jombang Kota.

Dari mulutnya mengeluarkan darah segar, wajahnya gosong, dan pelipis sebelah kanan terluka. Belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban. "Untuk mengetahui penyebab kematian korban, kami masih melakukan otopsi. Yang pasti, saat ditemukan kondisinya mengenaskan, mulut berdarah, wajah gosong, dan terdapat luka di pelipis," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Kamis (13/9/2012).

Jasad korban pertama kali ditemukan pada Rabu malam sekitar pukul 20.30 WIB di rumah milik Suwantari (53), warga setempat. Sebelumnya, korban baru saja menghadiri sebuah hajatan temannya sejak sore. Saat kembali ke rumah kontrakaknya Didik masih normal-normal saja. Selanjutnya, korban masuk kamar dan menguncinya dari dalam.

Tak lama kemudian, adik korban, Titin Dwi Rahmawati (26), datang ke rumah kontrakan tersebut. Dia langsung memanggil kakaknya seraya mengetuk pintu kamar. Namun tak ada jawaban. Kecurigaan adik korban mulai muncul karena pintu kamar terkunci dari dalam. Sejurus kemudian, dia segera meminta tolong warga setempat. Dengan dibantu warga, pintu kamar didobrak.

Nah, saat itulah warga melihat korban dengan posisi telungkup, tak bergerak samasekali. Bahkan, warga juga melihat ceceran darah keluar dari mulut korban maupun pelipis kanan yang terluka. Warga semakin kaget, karena terlihat wajah korban yang gosong. Diannganggap kematian itu tidak wajar, warga akhirnya melapor ke Polres Jombang.

Sejumlah petugas yang datang langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan beberapa saksi. "Kami hanya menemukan tiga botol mintak gosok di kamar korban. Selain melakukan penyelidikan, kami juga melakukan otopsi guna memastikan penyebab kematian korban," jelas Widodo. [suf/ted]


Peterongan Jombang: Seekor Kucing 'Bakar' Penitipan Sepeda!

Jombang (beritajatim.com) - Kebakaran tempat penitipan sepeda di Dusun Wonokero Desa/Kecamatan Peterongan, Jombang dini hari tadi ternyata disebabkan oleh seekor kucing. Kepastian itu dilontarkan oleh Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Rabu (12/9/2012).
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menduga, kebakaran itu dipicu oleh korsleting listrik di tempat peninitipan sepeda milik Hari Kusen (46). Mengapa terjadi korsleting? Menurut Widodo, ada kabel telanjang yang diacak-acak oleh seekor kucing.

Nah, dari situlah akhirnya memunculkan percikan api akibat kabel konslet. "Dugaan sementara, ada kucing yang mengejar tikus hingga plapon rumah. Kemudian kucing tersebut mengacak-acak kabel tersebut, hingga akhirnya terjadi korsleting," kata Widodo menegaskan, Rabu (12/9/2012).
Seperti diberitakan, tempat penitipan sepeda yang berjarak 50 meter dari stasiun Peterongan terbakar sekitar pukul 02.30 WIB. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kebakaran tersebut meludeskan 8 sepeda motor dan 21 sepeda angin. Kencangnya hembusan angin membuat si jago merah sulit dijinakkan. Api baru padam sekitar pukul 04.00 WIB. Itu setelah satu unit mobil PMK berjibaku melakukan pembasahan di lokasi kejadian. [suf/kun]


Jogorto Jombang: Tukang Pijat Tewas Dibunuh Tetangga Sendiri

Jombang (beritajatim.com) - Seorang tukang pijat bernama Sumarni (55), warga Desa Alang-alang Caruban Kecamatan Jogoroto, Jombang ditemukan tewas di pinggir sungai dengan perut robek. Korban meninggal karena dibunuh calon pasiennya sendiri, Takrib (62). Ironisnya, pemicu pembunuhan itu sangat sepele, yakni Sumarni selalu semoyo atau berjanji ketika disuruh memijat pelaku.

"Pelaku atas nama Takrib, warga Alang-alang Caruban sudah kita tangkap. Dia mengakui segala perbuatannya. Latar belakang pembunuhan ini sangat sepele, korban selalu semoyo saat disuruh mijat," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Rabu (12/9/2012).

Widodo menjelaskan, kasus pembunuhan itu terungkap tidak lebih dari 12 jam. Semua itu berawal ketika warga Desa Alang-alang Caruban menemukan mayat Sumarni di tepi sungai Dusun Karangrejo, Selasa petang (11/9/2012). Saat ditemukan jasad Sumarni kondisinya mengenaskan. Selain dalam keadaan telanjang, perut korban sebelah kanan juga robek akibat sabetan benda tajam. Setelah dilakukan visum dan olah TKP, polisi meyakini bahwa tukang pijat tersebut tewas akibat dibunuh.

Selanjutnya, korps berseragam cokelat memeriksa sejumlah saksi serta mengumpulkan barang bukti. Dari pemeriksaan itu akhirnya muncul nama Takrib. Nah, dari situlah polisi langsung memburu orang yang dicurigai tersebut. Hasilnya, kurang dari 12 jam, Takrib berhasil dibekuk di rumahnya tanpa perlawanan.

"Saat diperiksa, pelaku mengakui semua perbuatannya. Kita juga mengamankan sebilah sabit dan baju milik korban yang ada di lokasi kejadian," pungkas Widodo. [suf/kun]


Telanjur Tasyakuran, Warga Jogoroto Gagal Berangkat Haji

Jombang (beritajatim.com)--Ahmad Zainal, warga Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang dipastikan gagal berangkat ke tanah suci untuk naik haji. Padahal CJH (Calon Jamaah Haji) tersebut sudah telanjur menggelar tasyakuran atas rencana keberangkatan itu. Pemicunya, Ahmad tidak diberitahu terkait jadwal pelunasan pembayaran haji itu.

"Tiap kali saya tanya ke bank, katanya nanti ada pemberitahuan resmi, tapi sampai sekarang tidak ada informasi itu, sampai akhirnya saya tidak bisa melakukan pelunasan," kata Ahmad mengeluh, Senin (10/9/2012).

Karena niatnya berangkat ke tanah suci sudah bulat, dia pun merasa sangat kecewa. Apalagi, dia juga berulangkali menanyakan perihal pelunasan itu ke bank, dalam hal ini BRI unit Jogoroto. Bahkan dia juga menanyakan ke Kantor Kemenag Jombang. "Katanya ada petugas bank yang datang, padahal tidak ada sama sekali," katanya.

Yang membuatnya lebih kecewa, ternyata petugas bank unit yang dipercayanya selama ini justru tidak mengetahui informasi pelunasan BPIH tersebut. Ketika dirinya mengajukan komplain, baru petugas melakukan kontak telepon ke Jombang. Saat itu, dia disuruh ke Jombang sebelum jam 15.30. Namun sampai di sana, dikatakan sudah tutup.

Tidak hanya dirinya, Ahmad juga sempat mengobrol dengan jamaah lain yang senasib dengan dia. Bahkan jamaah tersebut sudah menjual dua ekor sapinya yang dipergunakan untuk melunasi biaya haji. "Ternyata setelah sapi dijual dan uangnya mau disetor ke bank, juga tidak bisa melakukan pelunasan karena sudah ditutup, padahal dia juga tidak tahu," timpal Solahudin, adik Ahmad.

Gagal melakukan pelunasan di bank, dia pun sempat datang ke Kantor Kemenag Jombang. Tanpa ada penjelasan seputar jadwal pelunasan itu Ahmat langsung divonis tidak bisa berangkat tahun ini. Sehingga dirinya tidak bisa berbuat banyak. "Terus terang saya sangat kecewa, padahal saya mendaftar sejak November 2008 lalu dan masuk kuota pemberangkatan tahun ini," keluhnya.

Bagimana sikap kantor Kemenag Jombang? Kasi Haji dan Umroh, H Nur Habib Adnan, ketika dikonfirmasi melalui sambungan selulernya mengatakan, jamaah yang tidak bisa melunasi tahap pertama maupun tahap kedua, maka masuk daftar tunggu untuk diprioritaskan pemberangkatan tahun 2013 mendatang.

Ditanya soal informasi pelunasan itu, Nur Habib mengaku sudah menyampaikannya ke jamaah, baik melalui Kemenag maupun melalui bank itu sendiri. Informasi pelunasan itu juga bisa diakses secara langsung melalui web Kemenag pusat. "Insya Allah sudah semua," pungkasnya. [air/suf]


Monggo "Ngaji" dari Musibah Kekeringan di Jombang

Lagi-lagi kekeringan. Sepertinya kekeringan di negeri ini telah menjadi rutinitas tahunan yang dihadapi masyarakat. Bagaimana tidak, setiap musim kemarau, sebagian besar wilayah di Indonesia dilanda kekeringan. Begitu juga sebaliknya, setiap musim hujan, sebagian besar wilayah Indonesia dilanda kebanjiran.

Kondisi ini pada dasarnya tidak luput dari prilaku manusia. Jika kita mau kembali membuka kembali Alquran, tampak jelas bahwa bencana alam dan krisis lingkungan akibat dari ulah merusak sebagian dari umat manusia.

Kerusakan lingkungan telah lama disinyalir dalam Quran. Dalam sebuah ayat Allah berfirman,”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” (QS Ar-Rum[30]:41).

Ayat ini secara eksplisit menegaskan bahwa kerusakan di muka bumi disebabkan ulah tangan manusia. Bencana yang datang silih berganti bukan fenomena alam. Akan tetapi karena prilaku merusak manusia sendiri yang telah merusak alam ciptaan Allah.

Para pemikir Timur dan Barat kontemporer memandang masalah utama kerusakan parah Bumi akibat terjadinya pemisahan serius antara sains dan dari spiritualitas dan nilai-nilai moral. Para pemikir menilai krisis lingkungan yang terjadi dewasa ini menunjukkan bahwa sebagian besar negara-negara dunia dilanda problem nilai dan spiritualitas.

Fritjof Capra memandang krisis lingkungan bermuara pada kesalahan cara pandang manusia modern terhadap alam semesta. Manusia modern pada umumnya masih menganut paradigma mekanistis dan reduksionistis terhadap alam semesta.

Implikasinya, alam sebagai objek yang selalu diekspolitasi secara berlebih. Oleh karena itu, pandangan manusia harus diubah menuju paradigma yang holistik dan ekologis.

Bahwa merusak alam dan lingkungan merupakan perbuatan dosa dan pelanggaran karena mengakibatkan gangguan keseimbangan di bumi.

Ketiadaan keseimbangan itu, mengakibatkan siksaan kepada manusia. Semakin banyak perusakan terhadap lingkungan, semakin besar pula dampak buruknya terhadap manusia, termasuk akan berdampak kepada manusia yang tidak berdosa disekitarnya.

Dalam Islam sudah sangat terang bahwa bumi, alam, dan lingkungan diciptakan Allah SWT bukan tanpa arti. Penciptaan alam, lingkungan, bumi merupakan tanda keberadaan Allah, Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebagaimana firman Allah swt dalam Alquran bahwa terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya di bumi ini.

"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,”(QS Adz-Dzariyat [51]:20).

Dalam Alquran, Allah menyatakan bahwa alam diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Allah berfirman,”Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.

Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir,”(QS Al-Jatsiyah [45}:13). Ayat inilah yang menjadi landasan teologis pembenaran Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Islam tidak melarang memanfaatkan alam, namun ada aturan mainnya. Manfaatkan alam dengan cara yang baik (bijak) dan manusia bertanggungjawab dalam melindungi alam dan lingkungannya serta larangan merusaknya.

Manusia sebagai khalifah (wakil atau pengganti) Allah, salah satu kewajiban atau tugasnya adalah membuat bumi makmur. Ini menunjukkan bahwa kelestarian dan kerusakan alam berada di tangan manusia.

Kini manusia harus lebih ramah terhadap alam semesta melebihi sebelumnya. Untuk mewujudkan kedamaian dan keseimbangan dengan lingkungan, manusia harus memiliki ikatan yang kokoh dengan pencipta alam semesta.

Orang yang mematuhi aturan ilahi, maka ia juga memiliki hubungan yang baik dengan sesama manusia dan alam semesta.

Merusak dan mencemari lingkungan menyebabkan terjadinya berbagai bencana seperi kekeringan saat ini. Untuk itu, Islam mengharamkan setiap tindakan yang merusak alam. Dalam Islam, kerusakan lingkungan juga mengakibatkan kerusakan sosial yang menyebabkan terjadinya perampasan terhadap hak jutaan orang. Saatnya menjaga kelestarian lingkungan.
(Dr HM Harry Mulya Zein)


Alamat & No Tlp Bank di Kota Jombang

=========================
18 Kantor Bank di Kota Jombang
=========================

1. BANK BRI JL.KH. Wachid Hasyim No. 116 Jombang Tilp. 862126,861041
2. BANK MANDIRI JL. Merdeka No. 115 Jombang Tilp. 875141
3. BANK BNI JL.KH. Wachid Hasyim No. 94 Jombang Tilp. 861902 ; 861136
4. BANK DANAMON JL. KH. Wachid Hasyim No. 121 Jombang Tilp. 862124
5. BANK PERMATA JL. A.Yani No. 73 Jombang Tilp 879123
6. BANK BCA JL. KH. Wachid Hasyim No. 20 Jombang Tilp 862237
7. BANK BII JL. Merdeka No. 134-135 Jombang Tilp 864529
8. BANK UOB BUANA JL. Merdeka No. 133 Jombang Tilp 862500
9. BANK CIMB NIAGA JL. A.Yani No. 36 Jombang Tilp 875396
10. BANK JATIM JL. KH. Wachid Hasyim No. 36 Jombang Tilp 862217
11. BANK MEGA JL. KH. Wachid Hasyim No. 181 Jombang Tilp 865142
12. BANK BSM Ruko Cempaka Mas A8-9 Jl. Sukarno-Hatta No.2 Jombang Tilp 855527 ; 855528
13. BANK CNB Ruko Cempaka Mas A6 Jl. Sukarno-Hatta No.3 Jombang Tilp 875628
14. BANK BTN JL. KH. Wachid Hasyim No. 19F Jombang Tilp 871119
15. BANK BTN SYARIAH JL. KH. Wachid Hasyim No. 85 Jombang Tilp 874091;874092
16. BANK MUAMALAT JL. Merdeka no. 22 Tilp 870021
17. BANK PANIN Jl. KH.Wahid Hasyim 195 Tilp 879184
18. BANK BRI SYARIAH Jl. KH.Wahid Hasyim 9A/1-2 Tilp 874433, 874455

Kalau ada yang belum tercantum mohon mengisi komentar agar kita selalu melengkapi.
Terima Kasih

## Semoga Bermanfaat ##


Razia Teroris di Jombang, Polisi Malah Dapati Pasangan Mesum

Kamis, 6 September 2012 18:29 wib wib
JOMBANG - Bermaksud melakukan razia untuk mempersempit ruang gerak teroris, petugas Polres Jombang, Jawa Timur, justru mendapati 10 pasangan muda-mudi yang sedang mesum.

Petugas mendatangi sejumlah hotel kelas melati di kota Jombang sejak Kamis (6/9/2012) siang tadi. Hotel yang dirazia petugas di antaranya Netral, Dewi, Udharti, dan Borobudur.

Kapolsek Jombang Kota, AKP Didit Prihantoro, menjelaskan, pihaknya sengaja merazia hotel-hotel di kawasan kota Jombang untuk mempersempit ruang gerak para pelaku tindak kejahatan, baik terorisme dan lainnya. Sasaran lain ialah senjata api dan senjata tajam.

Polisi langsung menggelandang laki-laki dan perempuan bukan pasangan sah itu ke mapolres.

Meski yang ditemukan hanya 10 pasangan muda yang sedang mesum, polisi tetap memproses mereka.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Rombongan Pengantin Tabrak Alat Berat di Sumobito Jombang, 1 Tewas, 10 Luka Berat


Ilustrasi.

 
Kamis, 06 September 2012 16:18:22 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Rombongan pengantar pengantin yang mengendarai mobil jenis Isuzu Elf menabrak alat berat yang sedang parkir di tepi Jalan Raya Palrejo Kecamatan Sumobito, Kamis (6/9/2012). Akibatnya, seorang penumpang bernama Jumaiyah (40), warga Pulowetan Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto Kota, tewas di lokasi kejadian. Sedangkan 10 penumpang lainnya mengalami luka berat.

Kecelakaan itu bermula ketika mobil Elf yang dikemudikan Irawan Budiono (57) melaju ke arah timur. Mereka baru saja kembali mengantar pengantin dari Desa Tanjung Kalang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Awalnya perjalanan rombongan ini aman-aman saja.

Sesampai di Jalan Raya Palrejo, mobil bernopol S 7365 W ini hendak mendahului sepeda motor di depannya. Berhasil mendahului, Irawan membanting kemudinya ke arah kiri. Namun ironis, ia terlalu kencang membanting ke arah kiri. Padahal di sebelah kiri jalan terdapat kendaraan alat berat (pengaspal jalan) yang sedang parkir.

Nah, benturan keras pun tak dapat terhindarkan. Minibus sarat penumpang itu menabrak alat berat hingga tanpa ampun. "Kami cukup kaget. Usai mendahului sepeda motor, mobil kami menabrak alat berat parkir. Kejadiannya cukup cepat," kata Sumilah, korban selamat sembari memegangi tangannya yang tergencet.

Warga yang mengetahui kejadian itu langsung berhamburan keluar guna memberikan pertolongan. Sedangkan warga lainnya melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi terdekat. Penumpang yang luka-luka dilarikan ke RSUD Jombang. Sedangkan yang meninggal dilarikan ke kamar jenazah.

"Kecelakaan terjadi sekitar pukul 14.35 WIB. Penumpang yang meninggal satu orang. Sedangkan 10 penumpang lainnya mengalami luka berat. Kami masih melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan ini," kata Kanitlaka Satlantas Polres Jombang, Ipda Darul Asifin. [suf/but]


9 Macam Setan!

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah: 169).

Setan, makhluk yang sungguh menggemaskan—beragam cara mereka gunakan untuk menggelincirkan manusia. Tak hanya itu, setan juga selalu berusaha tak kenal lelah dan putus asa untuk menjauhkan kita dari ibadah maupun menjadikan manusia durhaka pada Allah.

Karena memang sifatnya yang pembangkang, tugas setan jelas, mencari sebanyak-banyaknya teman untuk menemani mereka di neraka kelak. Misi setan sudah jelas bagi kita semua, menggangu, menggoda, datang dari arah manapun, dan menggelincirkan manusia seluruhnya agar makin jauh dengan Allah SWT. Nabi Adam pun pernah digoda hingga beliau melakukan apa yang dilarang Allah. Berbagai cara setan menjatuhkan manusia ke dalam lubang kehinaan.

Karena busuknya metode setan dalam menenggelamkan manusia ke lembah kekufuran itulah, Rasulullah SAW bersabda, “Anak keturunan setan ada sembilan, yaitu Zalitun, Watsin, Laqus, A’wan, Haffaf, Murrah, Masuth, Dasim, dan Walhan.”

Adapun setan Zalitun ialah setan yang bertugas menggoda penghuni pasar dalam transaksi jual beli dengan menyuruh untuk melakukan kedustaan, penipuan, memuji-muji barang dagangan, mencuri timbangan dan bersumpah palsu.

Kedua, setan Watsin bertugas menggoda manusia yang tertimpa musibah agar tidak bersabar sehingga yang sebagian dari mereka yang berhasil digelincirkan setan berteriak histeris, menampar-nampar pipi dan sebagainya. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku putus hubungan dengan orang-orang yang menjerit-jerit ketika kematian, mencukur rambut di kepalanya, atau bahkan merobek-robek bajunya ketika tertimpa musibah.” (HR. Bukhari Muslim).

Ketiga, setan A’wan—mereka bertugas menggoda para penguasa untuk berbuat zalim. Jabatan terkadang membuat seseorang lupa diri bahwa semua perbuatan kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan pengadilan Allah SWT kelak. Cerminan penguasa zalim telah Allah contohkan dalam sosok yang sangat fenomenal, Firaun.

Keempat, setan Haffaf, yakni setan yang bertugas membujuk dan menggoda orang untuk menenggak minuman keras. Kelima, setan Murrah bertugas menggoda orang agar asyik bermain seruling atau alat musik berikut nyanyiannya.

Sebagai manusia, kita memang butuh hiburan. Namun, hiburan dalam Islam tentu sudah diatur dengan baik dan tidak berlebihan. Artinya, jangan sampai bermain musik menjadi prioritas utama kita sebagai manusia. Tugas manusia ialah ibadah. (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Keenam, Setan Laqus bertugas menggoda untuk menyembah api. Menyembah api, atau apa pun selain Allah adalah salah satu bentuk kemusyrikan. Ketujuh, setan Masuth, menggoda manusia untuk menyebarkan berita-berita dusta lewat lisan manusia sehingga sulit ditemukan berita yang sebenarnya.

Kedelapan, setan Dasim, setan yang berada dalam rumah. Jika seseorang tidak mengucapkan salam sewaktu memasuki rumah dan tidak pernah menyebut asma Allah di dalamnya, maka setan akan mengadakan perselisihan di antara anggota keluarga sehingga akan terjadi talak, khulu, maupun tindak kekerasan.

Terakhir, setan Walhan, bertugas menggoda manusia dalam beribadah seperti berwudhu, shalat, dan ibadah-ibadah lain. Setan Walhan, menurut riwayat lain tugas utamanya adalah menggoda manusia saat berwudhu untuk boros dalam menggunakan air. Padahal sudah jelas bagi kita, perilaku boros dalam berwudhu ialah salah satu makruh wudhu.

Kami berlindung pada-Mu ya Allah, dari godaan setan yang terkutuk. Wallahu a’lam bish shawwab.
(Ina Salma Febriani)


Ratusan Buruh dan Polisi Saling Baku Hantam di Jombang

Rabu, 05/09/2012 10:52 WIB
Tamam Mubarrok - detikSurabaya
Jombang - Unjukrasa ratusan buruh PT Mentari Internasional (MI) menolak tenaga outsourching di Jombang diwarnai bentrok dengan aparat keamanan, Rabu (5/9/2012).

Sejumlah buruh awalnya terlibat saling dorong. Namun bentrokan pecah, buruh dan polisi saling pukul. Polisi terpaksa membubarkan unjukrasa ini.

Bentrokan bermula saat para buruh yang berunjukrasa memblokir pintu masuk pabrik. Sejumlah buruh yang hendak masuk dan hendak bekerja, dihadang buruh lainnya agar mengikuti unjukrasa. Akibatnya, antrean panjang di depan pabrik membuat Jalan Raya Surabaya - Yogyakarta macet.

Akibatnya, polisi yang berjaga langsung membubarkan paksa jalannya unjukrasa ini. Karena menolak dibubarkan, ratusan buruh dan aparat keamanan yang berjaga, terlibat aksi dorong dan adu pukul. Kericuhan ini membuat situasi di depan pabrik semakin memanas dan polisi kembali menerjunkan satu pleton pasukan Dalmas.

Aksi mogok kerja dan unjukrasa menolak outsourching ratusan buruh ini dilakukan untuk menindaklanjuti aksi sebulan yang lalu. Para buruh menganggap pabrik mainan kayu ini tak pernah merespon tuntutan penolakan tenaga outsourching.

Menurut Muji Harjo, salah satu buruh, aksi ini menuntut pembayaran kurangnya upah kerja lembur sesuai pemberlakuan Jamsostek dan terlebih menolak tenaga outsourching. Yang belum direalisasikan pihak pabrik hanya penetapan tenaga kerja sebagai karyawan tetap.

"Rencananya aksi ini akan terus kita lakukan hingga seluruh tuntutan dipenuhi manajemen pabrik," kata Muji Harjo.
(fat/fat)
 
 

3 Bulan Kekeringan, Puluhan Warga Jombang Berebut Air

 
 
Senin, 03 September 2012 13:29:21 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Puluhan warga Dusun Ngapus Desa Sumberaji Kecamatan Kabuh, Jombang berebut air bersih yang disuplai dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat, Senin (3/9/2012).
Warga mengaku sudah tiga bulan kesulitan mendapat air bersih karena sumber air dan sumur telah mengering. Praktis, hanya dalam hitungan menit, satu tangki air bersih atau 4.000 liter ludes diserbu warga. Ironisnya, sejumlah anak yang masih berpakaian sekolah dasar juga ikut dalam antrean tersebut.
Begitu sampai di perempatan Dusun Ngapus, mobil tangki yang membawa 4.000 liter air bersih langsung berhenti. Selanjutnya, puluhan warga langsung mendekat. Mereka membawa ember dan jerigen untuk mendapatkan air yang diberikan secara cuma-cuma tersebut. Tidak jarang, mereka berdesakan untuk mendapatkan antrean paling depan.

Tak hanya ibu-ibu dan pria dewasa, sejumlah anak sekolah dasar yang masih mengenakan seragam juga terlihat ikut antre. Akibatnya, hanya dalam waktu 30 menit, sebanyak 4.000 liter air bersih itu langsung ludes. Sebagian warga harus menelan kekecewaan lantaran gagal mendapatkan air tersebut.
"Sebenarnya air bantuan ini belum bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Karena selain untuk MCK, kami juga menggunakan air tersebut untuk dikonsumsi, mulai dari memasak hingga untuk kebutuhan air minum. Namun, minimal ini bisa membantu, karena kami mengalami krisis air bersih sejak tiga bulan terakhir," kata Siti Asfiyah, warga setempat.

Kepala BPBD Jombang, Nur Huda menjelaskan, droping air bersih itu akan terus dilakukan terutama untuk daerah-daerah yang mengalami kekeringan. Menurut Huda, berdasarkan pemetaan BPBD terdapat 34 desa yang rawan kekeringan. "Setiap hari kita akan mengirimkan dua tangki air bersih ke titik-titik rawan kekeringan," ujar Huda menegaskan. [suf/kun]


Pendukung Gardu Prabowo Jombang Diberi KTA Partai Gerindra

Tribunnews.com - Senin, 3 September 2012 14:56 WIB
Share this
Share
 Text  +  
Pendukung Gardu Prabowo Diberi KTA Partai Gerindra
/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
PEMILUKADA HARUS BERSIH DARI KECURANGAN: Sekretaris Fraksi DPR Gerinda RI Eddhy Prawobo (kiri) didampingi Budi Purnomo Kardjodihardjo, tim sukses Jokowi-Ahok (kanan), meminta kepada semua pihak untuk menjaga semua proses Pemilukada DKI berjalan dengan jujur, adil tanpa ada kecurangan. Kunci dari kesuksesan dan berjalan lancarnya ada ditangan lembaga pemilu yakni KPUD dan Panwaslu, ujarnya saat temu wartawan, Senin (9/7/2012) di RM Warung Daun, Jakarta (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 
TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Jelang Pilpres) 2014, Partai Gerindra Jombang dan ormas Gardu Prabowo (Gabungan Rakyat Dukung Prabowo) konsolidasi guna menyamakan langkah memenangkan mantan Danjen Kopasus Prabowo Soebiyano menduduki kursi presiden, di Jalan Anggrek VII Jombang, Senin (3/9/2012).
Ketua Gardu Prabowo Jombang, Joko Fatah Rachim, tujuan utama pertemuan dengan Partai Gerindra Jombang adalah menyamakan visi dan misi pada Pilpres 2014 mendatang. Hasil lainnya dalam pertemuan tersebut, anggota Gardu Prabowo nantinya juga akan dibuatkan KTA (Kartu Tanda Anggota) Partai Gerindra.
"Tujuan kita sebenarnya adalah mengusung Prabowo menjadi presiden. Namun yang terpenting, untuk meraih cita-cita itu  kita harus bisa memenangkan pilihan legislatif terlebih dahulu," kata Fatah, Senin (3/9/2012).
Untuk memenangkan Prabowo, lanjut Fatah, pihaknya juga terus melakukan konsolidasi ke bawah. Yakni, membentuk struktur kepengurusan Dewan Koordinasi Sektor (DKS) atau Gardu Prabowo di tingkat kecamatan. Struktur tersebut juga akan disingkronkan dengan Partai Gerindra.
Sekretaris DKC Gardu Prabowo Jombang, Sah Rehal Abduh mengibaratkan, antara Gardu Prabowo dan Partai Gerindra seperti adik dan kakak. Untuk itu, menyatukan persepsi adalah sebuah keharusan.
Ketua DPC Partai Gerindra Jombang, Siswoyo menyambut baik pertemuannya dengan Gardu Prabowo. Alasannya, antara Gardu Prabowo dengan Partai Gerindra tidak bisa dipisahkan. Dia juga menyampaikan, lahirnya partai politik bertujuan untuk memenangkan pileg maupun pilpres. Di samping itu, dalam undang-undang disebutkan, untuk mengusung kadernya dalam harus berangkat dari partai itu sendiri.
"Dengan adanya pertemuan ini, saya berharap bisa saling berbagi antara kedua organisasi ini. Sekaligus, setiap ada kegiatan apapun bisa saling koordinasi. Bila perlu kita bisa melebur menjadi satu untuk mensinergikan visi dan misi yang sudah kita sepakati," kata Siswoyo.
Terkait dengan KTA-nisasi, dia menjelaskan, tidak ada salahnya Gardu Prabowo untuk segera mendata anggotanya. Jika ada anggota Gardu Prabowo yang menghendaki ikut pemilu legislatif, tentunya harus melalui PAC Partai Gerindra.