Tak Terima Diejek Monyet, Pensiunan TNI Asal Jombang Permai (Jomper) Polisikan Tetangganya

Tamam Mubarrok - detikSurabaya
Jombang - Tak terima dikatain monyet, Antonius Yohanes Soetrisno (72), seorang pensiunan TNI AD asal Jalan Murbei Perum Jombang Permai, melaporkan Setyowati (49), tetangganya sendiri ke polisi. Dari laporan ini, polisi akan segera memanggil terlapor.

"Kita akan segera tindaklanjuti laporan tersebut dengan cara memanggil terlapor untuk diperiksa sebatas saksi dulu," kata Kasubag Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo, Jumat (31/8/2012).

Menurutnya, permasalahan itu berawal saat bulan Juni 2012 lalu. Saat itu, mobil Setyowati hendak dipinjam Antonius. Entah apa sebabnya, Setyowati mendatangi rumah Antonius yang juga tetangganya sendiri. Dari sini, Setyowati memaki-maki dan berkata-kata kasar.

Dalam perkataan itu, Setyowati mengatai Antonius orang miskin. Tak hanya itu, Antonius juga diejek dengan perkataan seperti monyet. "Orang miskin kok pinjam mobil. Dasar monyet," kata Antonius dalam laporannya ke polisi.

Puas mengejek Antonius, terlapor ini langsung meninggalkan rumahnya sembari menggebrak-gebrak meja. Dari kejadian ini, Antonius yang tersinggung, segera melaporkannya ke polisi. Kini, polisi sudah menerima laporan itu dan akan memanggil Setyowati.

"Kita akan memanggil terlapor agar bisa mengetahui duduk perkara sebenarnya," pungkas Widodo.

(bdh/bdh)
 
 

Sopir Asal Diwek Jombang Menabrak siswa SD, Tewas!

Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya
Sungguh tragis nasib bocah SD ini. Saat berjalan pulang dari sekolah, Siti Rahmawati ditabrak truk dari belakang. Bocah SD kelas 3 ini pun tewas di lokasi di Jalan Indrapura Baru, Petekan.

"Anak saya ini sekolahnya masuk siang. Saat tertabrak, dia sedang berjalan pulang ke rumah. Dia masaih mengenakan seragamnya," kata Muhammad Sahlan kepada wartawan di Rumah Sakit PHC, Perak, Kamis (30/8/2012).

Ayah Siti itu menceritakan, usai mengikuti pelajaran di sekolahnya di SD Beteng 7, Siti pulang. Sebenarnya Siti sudah hampir sampai ke rumahnya di kawasan Indrapura Baru. Tetapi entah apa yang terjadi, sebuah truk Fuso bernopol L 8409 AA tiba-tiba nyelonong menabraknya dari belakang. Truk tersebut disopiri oleh Ahmad Firmala Fathoni (37), warga Diwek, Jombang

"Padahal anak saya itu sudah berjalan di pinggir jalan," tambah Sahlan.

Bocah berusia 8 tahun itu tewas setelah kepalanya remuk terbentur aspal jalan. Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera membawa anak kedua dari dua bersaudara itu ke RS PHC.

"Badannya tidak apa-apa, tetapi kepalanya berdarah dan kepala bagian belakangnya berlubang. Bagaimana ini, saya tidak punya anak perempuan lagi," tandas Sahlan tersedu-sedu.

(iwd/bdh)


Pendeta dan Kiai Jombang Kompak Kirim Bantuan ke Sampang


 
Jum'at, 31 Agustus 2012 15:39:58 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono


Jombang (beritajatim.com) - Komunitas lintas iman Jombang mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi di Sampang Madura, Jumat (31/8/2012). Bantuan sebanyak satu mobil pikup itu dilepas secara langsung oleh KH Nur Hamid, pengurus PCNU Jombang, KH Djunaidi Hidayat, pengurus MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jombang, serta dua pendeta, yakni Pdt Christian Muskanan dan Pdt Edi Kusmayadi.

"Bantuan ini murni untuk kemanusiaan, yakni untuk pengungsi Sampang yang didera konflik. Kami juga berharap agar agama tidak dijadikan sebagai alat untuk melegitimasi kekerasan. Karena semua agama di dunia ini tidak ada yang mengajarkan kekerasan," kata Nur Hamid saat memberikan sambutan.
Selanjutnya, sambutan serupa juga disampaikan oleh perwakilan MUI Jombang dan juga dua pendeta yang hadir di halaman kantor Lakpesdam NU. Bantuan yang dikirimkan sebanyak satu mobil pikup itu terdiri dari mie instan, pakaian dalam (underwear), popok bayi, dan pembalut, air mineral, baju layak pakai, serta kebutuhan dasar lainnya.

Aan Anshori, koordinator posko kemanusiaan mengatakan, pengumpulan bantuan tersebut dilakukan oleh komunitas lintas iman Jombang. Komunitas tersebut terdiri dari tiga lembaga, yakni StaraMuda (Forum Anak Muda Lintas Agama), GUSDURian (pecinta Gus Dur), serta Persaudaraan Lintas Agama dan Etnis ( Prasasti).

"Posko kemanusiaan sudah kita buka selama tiga hari di halaman kantor Lakpesdam NU Jombang. Nah, mulai hari ini bantuan yang terkumpul itu kita distribusikan ke Sampang Madura. Semoga apa yang kita lakukan ini bisa meringankan beban saudara kita di sana," kata aktivis berkaca mata minus ini.
Aan mengungkapkan, saat ini sekitar 70 KK (kepala keluarga) mengungsi di GOR Sampang. Mereka hidup dengan berbagai keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar. Ironisnya, berbagai problem kesehatan mulai menjangkiti mereka selama di pengungsian. "Sekali lagi, dengan bantuan ini semoga bisa meringankan beban mereka," pungkasnya. [suf/ted]


6 Kecamatan di Jombang Butuh Bantuan Air Bersih

Jum'at, 31 Agustus 2012 14:29 wib wib
Warga mencari air di sumber yang mulai mengering (foto: Mukhtar B/ Sindo TV)
Warga mencari air di sumber yang mulai mengering (foto: Mukhtar B/ Sindo TV)
JOMBANG - Sudah tiga bulan belakangan ini krisis air bersih terjadi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Warga terpaksa bertahan hidup dengan mencari air dari lobang-lobang kecil yang digali di tengah sungai yang mengering akibat diterpa kemarau panjang.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat ada 34 desa di 6 kecamatan yang saat ini mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Salah satunya adalah Desa Marmoyo di Kecamatan Plandaan.

Karena tak ada air lagi, warga di desa itu terpaksa bertahan hidup dengan cara menggali lobang-lobang kecil di tengah sungai yang sudah mengering. Meski jumlahnya sangat terbatas, warga juga harus antre dan berbagi dengan puluhan warga lainnya.

Air yang dapat kemudian dibawa pulang untuk dipakai memasak, mencuci, dan minum. Warga mengaku sudah tiga bulan bertahan hidup dengan cara memprihatinkan seperti ini, namun tak kunjung ada bantuan air bersih sari pemerintah kabupaten.

Menanggapi hal ini, BPBD Kabupaten Jombang mengaku belum mengirim bantuan air bersih pada warga karena sampai saat ini belum ada laporan dan permintaan dari pemerintah desa.

“Aparatur desa di desa-desa yang kekeringan harusnya lebih proaktif dengan segera melapor ke kami agar Pemkab Jombang segera dapat mengirim bantuan,” kata Nur Huda, Kepala BPBD setempat, Jumat (31/8/2012).
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ris)

Dijanjikan THR, Tabungan Warga Diwek JombangTerkuras

JOMBANG - Peringatan bagi yang mudah percaya terhadap janji manis pemberian hadiah dari seseorang yang tak dikenal. Sebab, penipuan dengan modus sperti itu masih saja terjadi. Sebagaimana yang dialami Bahrur Rhohim (35), warga Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang. Aksi penipuan yang menimpa Bahrur Rhohim berawal ketika pada Kamis (16/8) lalu, sekitar pukul 10.00, menerima telephon dari seseorang yang tidak dikenalnya. Dalam pembicaraan penelpon mengaku jika dirinya dari pihak salah satu layanan telekomunikasi seluler. Dengan gaya bicara yang cukup meyakinkan, korban dinyatakan sebagai salah satu pemenang undian kejutan sebesar Rp 10 juta dari nomor telepon seluler yang dimilikinya.

Lebih jauh penelpon kepada korban mengatakan, untuk menerima hadiah berupa uang THR puluhan juta itu ada syaratnya. Di antaranya adalah korban harus menghubungi sebuah nomor telepon. Dijelaskan, nomor telepon tersebut merupakan bagian staf yang bertugas mengurus hadiah bagi korban.
Selanjutnya, karena merasa bahagia, korban langsung saja mengontak nomor telepon yang diberikan, untuk memastikannya. Saat itu telepon korban diterima seorang perempuan yang mengaku bernama Dian Yunita. Wanita ini secara tegas meyakinkan korban kalau memang benar-benar mendapatkan hadiah uang THR. Untuk itu, korban diharuskan mengirimkan nomor rekening tabungan miliknya. Percaya saja, korban menyanggupinya.

Setelah itu, korban diminta menuju ke mesin ATM untuk mengikuti petunjuk agar uang hadiah dapat segera ditransferkan. Lagi-lagi, korban langsung menuju ke mesin ATM pada BTN (Bank Tabungan Negara) Jombang.
Namun usai mengikuti beberapa petunjuk, korban merasa curiga. Korban pun segera memutuskan untuk mengecek saldo tabungannya. Saat itulah, melihat saldo uang tabungannya telah berkurang sebesar Rp 500 ribu. Tapi korban masih belum percaya, hingga beberapa hari menunggu, ternyata hadiah uang tak didapat. Akhirnya, korban baru sadar kalau telah tertipu pada Rabu (28/8) kemarin dan melapor ke Mapolres Jombang.

Kasubag Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo membenarkan adanya laporan korban. Menurut Sugeng Widodo, kasus penipuan dengan modus lama itu masih dalam penyelidikan. “ Karena itu kami menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada apabila mendapati hadiah-hadiah kejutan, baik melalui telephon atau SMS, ” ujar AKP Sugeng Widodo kemarin. * rul


Nyammm Nyammm... Gurihnya Nasi Uduk Bakar di Wisata Makam Gus Dur Jombang

 
Rabu, 29 Agustus 2012 14:53:24 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Kuliner nasi uduk bagi sejumlah kalangan memang sudah tidak asing lagi, terutama rasa gurihya yang memanjakan lidah. Apalagi nasi uduk yang gurih ini disajikan hangat dengan bungkus daun pisang yang dibakar.

Untuk bisa menikmati makanan khas betawi ini warga Jombang tidak perlu repot mencarinya ke kota asal Si Doel. Di kawasan wisata religi Gus Dur peminat kuliner ini bisa menemukan sajian khas nasi uduk bakar. Tepatnya di desa Kwaron Diwek atau arah 300 meter ke utara dari makam Gus Dur arah kota Jombang. “Menu baru ini mungkin bisa jadi alternatif dan pilihan kuliner di Kota Jombang dan wisata Gus Dur,” ujar Fidia Rismana pemilik warung nasi uduk bakar, Rabu (29/8/2012).

Memang, menu andalan warung ini adalah nasi uduk bakar. Penggemar wisata kuliner di Jombang bisa menikmati menu tersebut dengan santai. Lokasinya yang berada dipinggir jalan raya bisa menambah suasana santai penggemarnya. Sambil menikmati suasana malam, pengemar nasi uduk bisa menikmati makanan khas bersama ayam bakar manis dan sambel yang pedas. “Tiga rasa gurih, pedas dan manis ini bisa menciptakan sensasi lebih dilidah penggemarnya” imbuhnya.

Nasi uduk memang sudah terkenal, nasi dimasak dengan menggunakan santan dan bumbu-bumbu lainya seperti daun salam dan serai. Sedangkan untuk penyajiannya bisa digandengkan dengan daging ayam kampung. Meskipun berada di kaki lima atau bahasa kerennya cafe tenda rasa gurihnya nasi uduk tetap terasa.

Tak heran jika sajian baru di kawasan wisata kuliner gus dur ini menjadi alternatif pilihan santap malam sejumlah santri dan peziarah makam mantan presiden RI ke 4 KH Abdurahman Wahid tersebut. “Memang beda rasanya, apalagi di kawasan Gus Dur ini belum ada menu makanannya ini," ujar Maulana salah satu peziarah yang sempat mampir.

Dengan merogoh kocek Rp 13.000 Maulana sudah bisa mendapatkan satu porsi sajian khas nasi uduk bakar bersama ayam bakar kampung yang empuk dan lezat. Bersama temannya dia mengaku ingin kembali menikmati sensasi nasi uduk jika berziarah ke makam Gus Dur.

Untuk bisa menikmati sajian nasi uduk bakar ini penggemar kuliner malam harus sedikit bersabar. Pasalnya setelah memesan menu mereka harus menunggu nasi dan ayam dibakar terlebih dahulu di tempat. Setelah bumbu ayam bakar masuk dan matang baru bisa disajikan. Nasi uduk yang dibungkus daunpun disajikan hangat dengan bakaran daun pisang. Anda berminat, jangan lupa saat ziarah ke makam Gus Dur atau hanya sekedar ingin menikmati kuliner malam datang ke warung yang ada di pinggir jalan depan pertigaan Jalan Krisna Kwaron Kecamatan Diwek, Jombang. [suf/ted]


Gus Ipul Bantah Pemprov Tak Serius Tangani Pengungsi Syiah

Kamis, 30 Agustus 2012 07:45 wib wib

JOMBANG - Wakil Gubernur Jawa Timur Saefullah Yusuf membantah keras tudingan yang menyebut pemerintah provinsi tidak serius menangani para pengungsi korban kekerasan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, Pemprov Jatim justru disibukkan dengan mencarikan tempat baru yang lebih layak untuk menampung lebih dari 230 pengungsi itu.

Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat menghadiri acara halal bihalal di Pondok Pesantren Kiai Mojo di Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Rabu, 29 Agustus malam.

Jumlah pengungsi yang terdata saat ini ada 63 kepala keluarga yang terdiri dari 63 laki-laki, 71 perempuan, 93 anak-anak, dan sisanya balita.

Gus Ipul menyebut tempat yang ada sekarang, yakni Gedung Olahraga (Gor) Sampang, kurang layak karena laki-laki, perempuan, dan anak-anak bercampur.

Pemprov, kata dia, berjanji akan memenuhi segala kebutuhan pengungsi, mulai makanan, obat-obatan, selimut, MCK, dan keperluan lainnya.

Dia juga membantah para warga Syiah akan direlokasi dengan cara diikutkan dalam program transmigrasi. Namun, para pengungsi diberi hak untuk memilih di mana mereka ingin tinggal.

Jika mereka tetap ingin di Sampang, pemprov akan membantu, termasuk mendirikan tempat tinggal baru dan menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak.

Dia juga mengimbau kepada warga Sampang agar tidak mudah terprovokasi dengan isu dan konflik yang diembuskan pihak manapun agar kerusuhan seperti ini tidak berlanjut.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Perbedaan Sunni dan Syiah

Apa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah
Itsna Asyariyah ?

Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) dianggap sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Safi’i dengan Madzhab Maliki.
Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah, mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU dengan Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak dilakukan ?.
Oleh karena itu, disaat Muslimin bangun melawan serangan Syiah, mereka menjadi penonton dan tidak ikut berkiprah.
Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya terbatas pada apa yang mereka ketahui.
Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka, akan hakikat ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Disamping kebiasaan berkomentar, sebelum memahami persoalan yang sebenarnya.
Sedangkan apa yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh Syiah yang sering berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah seperti perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzahab Syafi’i.
Padahal perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi’i, hanya dalam masalah Furu’iyah saja. Sedang perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah), maka perbedaan-perbedaannya disamping dalam Furuu’ juga dalam Ushuul.
Rukun Iman mereka berbeda dengan rukun Iman kita, rukun Islamnya juga berbeda, begitu pula kitab-kitab hadistnya juga berbeda, bahkan sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur'an mereka juga berbeda dengan Al-Qur'an kita (Ahlussunnah).
Apabila ada dari ulama mereka yang pura-pura (taqiyah) mengatakan bahwa Al-Qur'annya sama, maka dalam menafsirkan ayat-ayatnya sangat berbeda dan berlainan.
Sehingga tepatlah apabila ulama-ulama Ahlussunnah Waljamaah mengatakan : Bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) adalah satu agama tersendiri.
Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini kami nukilkan sebagian dari perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dengan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).

1.     Ahlussunnah         : Rukun Islam kita ada 5 (lima)
a)      Syahadatain
b)      As-Sholah
c)      As-Shoum
d)      Az-Zakah
e)      Al-Haj
Syiah                     : Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:
a)      As-Sholah
b)      As-Shoum
c)      Az-Zakah
d)      Al-Haj
e)      Al wilayah
 
2.      Ahlussunnah         : Rukun Iman ada 6 (enam) :
a)      Iman kepada Allah
b)      Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
c)      Iman kepada Kitab-kitab Nya
d)      Iman kepada Rasul Nya
e)      Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
f)       Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Syiah                     : Rukun Iman Syiah ada 5 (lima)*
a)      At-Tauhid
b)      An Nubuwwah
c)      Al Imamah
d)      Al Adlu
e)      Al Ma’ad

3.      Ahlussunnah         : Dua kalimat syahadat
Syiah                     : Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.

4.      Ahlussunnah         : Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.
Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah                     :  Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.

5.      Ahlussunnah         : Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
a)      Abu Bakar
b)      Umar
c)      Utsman
d)      Ali Radhiallahu anhum
Syiah                     : Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diakui oleh Syiah. Karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai'at dan mengakui kekhalifahan mereka). 

6.      Ahlussunnah         : Khalifah (Imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum.
Berarti mereka dapat berbuat salah/ dosa/ lupa. Karena sifat Ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi.
Syiah                     : Para imam yang jumlahnya dua belas tersebut mempunyai sifat Ma'’hum, seperti para Nabi.

7.      Ahlussunnah         : Dilarang mencaci-maki para sahabat.
Syiah                     : Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai'at  Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.

8.      Ahlussunnah         :  Siti Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai. Beliau adalah Ummul Mu’minin.
Syiah                     : Siti Aisyah dicaci-maki, difitnah, bahkan dikafirkan.

9.      Ahlussunnah         : Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah :
a)      Bukhari
b)      Muslim
c)      Abu Daud
d)      Turmudzi
e)      Ibnu Majah
f)       An Nasa’i
(kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).
Syiah                     : Kitab-kitab Syiah ada empat :
a)      Al Kaafi
b)      Al Istibshor
c)      Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih
d)      Att Tahdziib
(Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah). 

10.  Ahlussunnah         : Al-Qur'an tetap orisinil
Syiah                     : Al-Qur'an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ulama Syiah tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).

11.  Ahlussunnah         : Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya.
Syiah                     : Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.

12.  Ahlussunnah         : Aqidah Raj’Ah tidak ada dalam ajaran Ahlussunnah. Raj’ah adalah besok diakhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Syiah                     : Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah. Dimana diceritakan : bahwa nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain.
Setelah mereka semuanya bai'at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai  ribuan kali. Sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Keterangan           : Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri. Berlainan dengan Imam Mahdinya Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.


13.  Ahlussunnah         : Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram.
Syiah                     : Mut’ah sangat dianjurkan dan hukumnya halal. Halalnya Mut’ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.

14.  Ahlussunnah         : Khamer/ arak tidak suci.
Syiah                     : Khamer/ arak suci.

15.  Ahlussunnah         : Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci.
Syiah                     : Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.

16.  Ahlussunnah         :  Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah.
Syiah                     : Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri membatalkan shalat.
(jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh orang-orang Syiah dihukum tidak sah/ batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).

17.  Ahlussunnah         : Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah.
Syiah                     : Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah/ batal shalatnya.
(Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).

18.  Ahlussunnah         : Shalat jama’ diperbolehkan bagi orang yang bepergian dan bagi orang yang mempunyai udzur syar’i.
Syiah                     : Shalat jama’ diperbolehkan walaupun tanpa alasan apapun.

19.  Ahlussunnah         : Shalat Dhuha disunnahkan.
Syiah                     : Shalat Dhuha tidak dibenarkan.
(padahal semua Auliya’ dan salihin melakukan shalat Dhuha).
 
Demikian telah kami nukilkan perbedaan-perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).  Sengaja  kami  nukil  sedikit saja,  sebab apabila kami nukil
seluruhnya, maka akan memenuhi halaman-halaman buku ini.
Harapan kami semoga pembaca dapat memahami benar-benar perbedaan-perbedaan tersebut. Selanjutnya pembaca yang mengambil keputusan (sikap).
Masihkah mereka akan dipertahankan sebaga Muslimin dan Mukminin ? (walaupun dengan Muslimin berbeda segalanya).
Sebenarnya yang terpenting dari keterangan-keterangan diatas adalah agar masyarakat memahami benar-benar, bahwa perbedaan yang ada antara Ahlussunnah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) itu, disamping dalam Furuu’ (cabang-cabang agama) juga dalam Ushuul (pokok/ dasar agama).
Apabila tokoh-tokoh Syiah sering mengaburkan perbedaan-perbedaan tersebut, serta memberikan keterangan yang tidak sebenarnya, maka hal tersebut dapat kita maklumi, sebab mereka itu sudah memahami benar-benar, bahwa Muslimin Indonesia tidak akan terpengaruh atau tertarik pada Syiah, terkecuali apabila disesatkan (ditipu).
Oleh karena itu, sebagian besar orang-orang yang masuk Syiah adalah orang-orang yang tersesat, yang tertipu oleh bujuk rayu tokoh-tokoh Syiah.
Akhirnya, setelah kami menyampaikan perbedaan-perbedaan antara Ahlussunnah dengan Syiah, maka dalam kesempatan ini kami menghimbau kepada Alim Ulama serta para tokoh masyarakat, untuk selalu memberikan penerangan kepada umat Islam mengenai kesesatan ajaran Syiah. Begitu pula untuk selalu menggalang persatuan sesama Ahlussunnah dalam menghadapi rongrongan yang datangnya dari golongan Syiah. Serta lebih waspada dalam memantau gerakan Syiah didaerahnya. Sehingga bahaya yang selalu mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita dapat teratasi.
Selanjutnya kami mengharap dari aparat pemerintahan untuk lebih peka dalam menangani masalah Syiah di Indonesia. Sebab bagaimanapun, kita tidak menghendaki apa yang sudah mereka lakukan, baik di dalam negri maupun di luar negri, terulang di negara kita.
Semoga Allah selalu melindungi kita semua, amiennn...
(albayyinat)


Anda Bertakwa? Ini Kabar Gembira Buat Anda!

Takwa merupakan wasiat Allah kepada orang-orang terdahulu, saat ini dan akan datang. (QS. An-Nisa': 131). Takwa sekaligus wasiat Rasulullah SAW kepada para sahabat dan umatnya, melalui sabdanya, "Hendaknya kalian bertakwa kepada Allah.” (HR. Ibnu Majah).

Takwa yang berarti menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, lebih jauh merupakan derajat keimanan tertinggi. Ia adalah kata agung yang mencakup semua sisi kebajikan. Ia menjadi penghalang antara kita dengan amarah dan azab Allah SWT.

Jalan menuju ketakwaan antara lain dilakukan dengan selalu merasa diawasi oleh Allah SWT dalam setiap kegiatan dan keadaan; menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya; meninggalkan hal-hal yang meragukan (syubhat); memelihara sikap jujur dalam ucapan dan perbuatan; serta mewujudkan niat ihlas dalam semua amal ibadah.

Takwa bukan hanya bekal keselamatan kehidupan akhirat. Namun ia merupakan modal utama kehidupan dunia yang memberikan manfaat dan berkah di dunia maupun di akhirat. Sehingga ia harus nyata dalam segala gerak kehidupan dan bukan hanya tampak saat berada di tempat-tempat suci dan bulan Ramadhan.

Alqur'an dan As-sunah menjamin lima kabar gembira bagi orang-orang yang bertakwa: Pertama, orang yang bertakwa akan senantiasa mendapatkan solusi terbaik dalam menghadapi masalah/persoalan.

Allah SWT berfirman, "Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya." (QS. At-Thalaq: 2). Hal tersebut karena orang yang bertakwa memiliki sifat sabar dan tawakal melebihi sifat normal manusia lainnya oleh sebab ketakwaannya. Kisah Ya'qub AS membuktikan fenomena tersebut.

Kedua, orang yang bertakwa senantiasa merasa dilapangkan rezekinya. Allah SWT berfirman, "Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak di duga-duga." (QS. At-Thalaq: 3). Mendapatkan rezeki yang berkah dan dari arah yang tidak diduga merupakan buah ketakwaan, sedangkan rezeki yang diduga perkiraannya dari jalan sebab-akibat merupakan kelaziman bagi semua manusia. Kisah Maryam AS yang mendapat jamuan dari langit merupakan fenomena yang membuktikan teori dimaksud.

Ketiga, orang yang bertakwa senantiasa diterima amal perbuatannya di sisi Allah. Allah SWT berfirman, "(Habil) berkata: "Sungguh, Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Maidah: 27). Kisah Qabil dan Habil membuktikan penolakan dan penerimaan amal perbuatan di sisi Allah SWT karena yang satu tidak didasari oleh ketakwaan sedang yang lain (diterima) dilandasi oleh ketakwaan. Ketakwaan dengan demikian merupakan jaminan diterimanya amal perbuatan.

Keempat, orang yang bertakwa dan mewariskan ketakwaannya menjamin keturunannya dari segala bahaya dan api neraka, (QS. An Nisaa': 9). Takwa merupakan wasiat terbaik yang jika dipegangi oleh sanak keturunan akan mengantarkan mereka selamat dunia-akhirat, sebagaimana wasiat takwa Ya'qub kepada anak-anaknya.

Kelima, orang yang bertakwa senantiasa diberikan tambahan petunjuk serta diampuni dosa dan kesalahannya oleh Allah. Allah SWT berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk kepadamu dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu serta mengampuni dosa-dosamu." (QS. Al Anfal: 29).

Berbahagialah orang-orang yang menghiasi perilakunya dengan sifat-sifat takwa sebab kendati terasa berat, namun Allah SWT akan menjamin lima kabar gembira baginya dan Allah adalah Dzat yang tidak akan mengingkari janji-janji-Nya. Wallahua'lam.
(Dr Muhammad Hariyadi, MA)


Anda Muslim? Berpenampilanlah yang Baik!

Banyak orang berpenampilan baik, menarik dan menawan pada saat keluar rumah, syuting, bertemu dengan komunitas dan lain semacamnya. Perilaku tersebut sebenarnya tidak salah asalkan didasari dengan niat baik dan tidak pamer (riya') terhadap sesama.

Hal itu karena Allah SWT berfirman, "Wahai anak Adam pergunakanlah perhiasanmu pada setiap ke masjid dan makan serta minumlah sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Katakanlah siapa yang mengharamkan perhiasan Allah yang dikeluarkan untuk para hambanya..." (QS. Al A'raf: 31-32).

Kata masjid di sini juga berarti sekolah, pasar, perkantoran, tempat pertemuan komunitas dan tempat-tempat lain yang menjadi ajang berkumpulnya masyarakat. Berpenampilan baik, menarik serta menawan tidak otomatis identik dengan kesombongan, sebab kesombongan tumbuh dari batin dan bersemi di hati.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat sebesar dzarrah (atom) sifat kesombongan." Salah seorang sahabat bertanya, "Sungguh terdapat seorang lelaki yang kegemarannya menggunakan baju dan sandal bagus.” Rasulullah SAW menjawab. "Sungguh Allah itu indah, menyukai keindahan. Kesombongan itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Sungguh Allah itu indah dan menyukai keindahan serta Allah itu bersih menyukai kebersihan."  (HR. Muslim).

Maka keindahan zahir tampak dari keindahan pakaian dan keindahan pakaian menunjuk pada kesucian hati, sehingga seorang Mukmin memang sudah seharusnya berpenampilan baik, bersih, suci, menarik, menawan, proporsional, rapi dan serasi bukan saja saat di luar rumah melainkan di dalam rumah dan di manapun ia berada.

Hal tersebut agar memiliki kesesuaian dengan keumuman perintah Allah SWT yang menegaskan, "Dan terhadap pakaianmu, maka sucikanlah." (QS. Al Mudatstsir: 4). Makna suci di sini mencakup semua kriteria tersebut di atas.

Dalam kaitannya dengan keserasian, Islam mengutamakan penggunaan warna putih karena warna tersebut netral, memancarkan cahaya dan keindahan. Rasulullah SAW bersabda, "Pakailah di antara pakaianmu yang berwarna putih karena warna tersebut sebaik-baiknya pakaian dan kafanilah orang yang meninggal di antara kalian dengan warna putih." (HR. Tirmidzi).

Sedang dalam kaitannya dengan kepantasan dan proporsionalitas, Islam melarang umatnya memakai satu sandal/sepatu atau dua sandal/sepatu yang terputus keduanya atau salah satunya. Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah salah seorang di antara kalian berjalan dengan memakai satu pasang sandal, pakailah keduanya atau melepaskan keduanya." (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam kaitannya dengan kerapian, keindahan dan kebersihan, Islam memerintahkan kita untuk menghias rambut dan menjaga kerapiannya serta melarang mencukur sebagian dan menyisakan sebagian yang lain. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Rasulullah SAW melarang anak kecil yang mencukur sebagian rambut dengan menyisakan sebagiannya melalui sabdanya, "Cukurlah seluruhnya atau tinggalkan seluruhnya." (HR. Ahmad).

Demikianlah karakter penampilan seorang mukmin yang baik dan proporsional yang timbul dari pemahamannya yang baik terhadap pendalaman keagamaannya dan merefleksikan kebaikan, kesucian, sikap rendah hati dan zuhud dalam hati sanubarinya. Wallahua'lam. 
(Dr Muhammad Hariyadi, MA)


Pulang dari Mudik, Pasutri Tewas Ditabrak Bus di Jatipelem Jombang!

Selasa, 28 Agustus 2012 13:30 wib wib
Bus Cendana (Dok: Sindo TV/Mukhtar B)
Bus Cendana (Dok: Sindo TV/Mukhtar B)
JOMBANG - Sepasang suami istri asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, tewas dan dua anak mereka kritis setelah ditabrak bus yang melaju ugal-ugalan di Jalan Raya Jombang-Surabaya, siang tadi.

Diah Ambarwati (35) dan Santoso (38), warga Desa Pesudukuh, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, ditabrak bus Cendana, jurusan Ponorogo-Surabaya di Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Diah tewas seketika di lokasi, sementara Santoso sempat dibawa ke UGD RSUD Jombang namun nyawanya tidak terselamatkan.

Dua anak mereka, Imam Ardiansyah (9) dan satu lagi belum diketahui identitasnya, diperkirakan berusia tiga tahun, dalam kondisi kritis. Mereka dirawat intensif di UGD RSUD Jombang.

Tauhid, seorang saksi mata, Selasa (28/8/2012), menuturkan, kecelakaan terjadi saat keluarga yang menaiki sepeda motor itu sedang dalam perjalanan pulang usai mudik Lebaran dari Surabaya menuju Nganjuk.

Saat melintas di TKP, dari arah berlawanan muncul bus Cendana yang dikendarai Arif Ridiyan, warga Siman, Ponorogo. Bus yang melaju kencang tersebut diketahui sedang balapan dengan bus lainnya.

Meski di depan bus ada beberapa sepeda motor, Arif tetap memaksa menyalip hingga melewati pembatas jalan dan menabrak sepeda motor korban.

Usai kejadian, Arif dan kernetnya dikeroyok warga setempat. Beruntung polisi cepat datang ke lokasi kejadian dan mengamankan awak bus ke Pospol Ngrandu.

Akibat peristiwa itu, puluhan penumpang bus Cendana telantar. Seorang di antaranya pingsan karena syok melihat kecelakaan tragis tersebut. Kasus kecelakaan ini ditangani petugas Unit Laka Lantas Polres Jombang.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Ibu Jombang Si Pemotong Tangan Bayinya Stres Sejak Diputus Kekasih

Selasa, 28 Agustus 2012 11:42 wib wib
Budi, adik ipar Nur Inaiana (Dok: Sindo TV/Mukhtar Bagus)
Budi, adik ipar Nur Inaiana (Dok: Sindo TV/Mukhtar Bagus)
JOMBANG - Nur Inaniana, perempuan yang tega memotong tangan bayinya, Aisiyah Febriana, ternyata sudah mengalami gangguan jiwa sejak 1997. Pada 1999, dia baru dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya, Jawa Timur.

Budi, adik ipar Inaiana, Selasa (28/8/2012), mengatakan, kakaknya sudah mengalami gangguan jiwa sejak duduk di bangku kelas 2 SMA. Pemicunya masalah asmara. Hubungan percintaan Inaniana dengan seorang laki-laki yang juga teman satu sekolahnya, kandas.

Menurut Budi, setelah diputus pacar, Inaniana sempat berusaha bunuh diri dengan cara mengiris nadi di tangannya. Karena kondisi kejiwaannya terus terguncang, keluarga pun membawa Inaniana ke RSJ Menur dua tahun kemudian. Setelah itu, Inaiana sempat menikah dengan Arifin dan dikaruniani anak bernama Aisiyah Febriana.

Setelah diperbolehkan pulang, setiap hari perempuan warga Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, itu harus mengonsumsi obat penenang agar tidak kambuh. Namun, meski penyakitnya kambuh, Inaniana tidak pernah mengamuk atau menganiaya orang lain. Baru pada Sabtu pekan lalu, dia nekat memotong tangan bayinya sendiri.

Hal senada diungkapkan Masudi, kerabat Inaniana yang juga Kepala Dusun Gedangan, tempat pelaku tinggal. Menurut Masudi, baru kali ini perempuan berusia 31 tahun itu melukai orang lain. Inaniana memotong pergelangan tangan kiri darah dagingnya sendiri yang masih berusia tujuh bulan menggunakan gunting.

Kini, Aisiyah masih menjalani perawatan di RSU Soetomo, Surabaya. Sementara, Inaiana dirawat di RSJ Menur.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Pulang dari Mudik di Solo, Warga Sidoarjo Tewas Ditabrak Truk di Jombang

Senin, 27 Agustus 2012 11:12 wib wib
Jenazah Budi Ananto di pinggir jalan (foto: Mukhtar Bagus/ Sindo TV)
Jenazah Budi Ananto di pinggir jalan (foto: Mukhtar Bagus/ Sindo TV)
JOMBANG – Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Pengadilan Negeri Sidoarjo, Jawa Timur, tewas tertabrak truk di perjalanan usai mudik dari Solo, Jawa Tengah. Korban yang diketahui bernama Budi Ananto, mengalami kecelakaan di depan kantor Samsat Peterongan, Kabupaten Jombang.

Korban, mengendarai sepeda motor berpelat merah W 4087 QN, tewas dengan posisi telungkup masih menggunakan helm. Polisi langsung mengevakuasi jasad korban ke RSUD Jombang.

Mufid, saksi mata, menyebutkan, korban melaju dari arah Solo menuju Surabaya. Saat tiba di depan kantor samsat, korban bermaksud berbalik arah, namun langsung disambar oleh truk yang melaju kencang dari arah berlawanan. Truk tidak berhenti dan melaju kencang.

“Korban terseret hingga 10 meter. Saya rasa dia mengalami luka di kepala,” ujar Mufid di lokasi, Senin (27/8/2012).

Identitas korban ditekahui setelah petugas memeriksa saku celana dan mendapat ID card. Dari keterangan keluarga yang dihubungi petugas melalui telefon genggam, menyebut, korban dalam perjalanan pulang ke Sidoarjo setelah berlebaran di Solo.

Petuga Unit Laka Lantas Polres Jombang masih menunggu kedatangan keluarga korban dari Solo dan Sidoarjo. Truk penabrak korban juga masih dalam pengejaran.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ris)
 
 

Ibu di Jombang Potong Tangan Bayinya Sendiri!

Sabtu, 25 Agustus 2012 14:34 wib wib
Aisiyah di RSUD Jombang (Dok: Sindo TV/Mukhtar Bagus)
Aisiyah di RSUD Jombang (Dok: Sindo TV/Mukhtar Bagus)
JOMBANG - Tangan bayi berusia tujuh bulan dipotong oleh ibu kandungnya menggunakan gunting. Ibu sang bayi diketahui mengalami gangguan kejiawaan.

Dalam kondisi kritis, bayi bernama Aisiyah Febriana, warga Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, langsung dilarikan ke RSUD Jombang, Sabtu (25/8/2012) siang.

Pergelangan tangan kiri bayi mungil itu nyaris putus setelah dipotong oleh ibunya, Kinaiana (33).

Karena kondisinya memburuk, pihak RSUD Jombang terpaksa merujuk Aisiyah ke RSU Soetomo, Surabaya.

Nur Saadah, nenek korban, menuturkan, Aisiyah terus menangis sejak pagi tadi. Sementara, ayah korban, Arifin (31), berada di pasar menjual sayuran.

Diduga, lantaran kesal mendengar tangisan dan sakit jiwanya kambuh, Kinaiana nekat memotong tangan kiri putrinya.

Saadah, yang saat itu berada di lokasi, langsung merebut korban dari tangan ibunya kemudian  melarikannya ke rumah sakit.

Kinaiana diketahui sudah mengalami gangguan jiwa sejak beberapa tahun terakhir. Meski sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya, sakit jiwa pelaku masih sering kambuh.

Polisi mengamankan gunting yang digunakan pelaku untuk memotong tangan anaknya sebagai barang bukti. Namun, petugas tidak mengamankan Kinaiana karena yang bersangkutan dalam kondisi sakit jiwa.

Kasus ini ditangani petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jombang.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)