Penyakit Hati dalam Pandangan Islam

Gus Dimas
Oleh: Dimas Cokro Pamungkas

Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Ilahi

Penggalan lirik lagu yang dipopulerkan nasyid Snada dan da'i kondang Aa' Gym terdengar sederhana namun penuh makna, lirik-liriknya mengingatkan kita betapa pentingnya bagi kita semua untuk menjaga hati, kenapa? yakinlah saudara, kalau segumpal daging hati akan menentukan gumpalan daging lainnya untuk menjadikannya baik atau buruk.

Sebagai muslim, kita diberi panduan oleh keyakinan kita kalau setidaknya ada 3 jenis penyakit hati, yaitu:

1. Penyakit Subhat dan Ragu-Ragu

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya itu; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." – (QS.Al Baqarah 2:10)

Solusinya apa?
Kita kembali pada contoh dan teladan kita Rasulullah SAW, apa yang beliau kerjakan kita ikuti dan apa yang beliau tinggalkan kita jauhi pula, hal itu cocok dengan firman Allah: "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." – (QS.Al Hasyr 59:7) 

2. Penyakit Syahwat dan Kesesatan

 فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat, dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan," – (QS.Maryam 19:59)

يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا 

"Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginan-lah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik," – (QS.Al Ahzab 33:32) 

Usaha dan cara mengatasinya bagaimana?
Kita atur pandangan kita terhadap wanita/laki-laki yang bukan hak kita dan bukan saudara kita, semakin sedikit kita berinteraksi pandang Insya Allah kita lebih bisa meredam nafsu dan menhindari yangt namanya zina mata, hal itu kita jalankan berdasarkan firman Allah: 

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

3. Penyakit Lalai dan Buta Hati 

لاهِيَةً قُلُوبُهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى الَّذِينَ ظَلَمُوا هَلْ هَذَا إِلا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ أَفَتَأْتُونَ السِّحْرَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ 

"(lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu, merahasiakan pembicaraan mereka, yaitu: 'Orang ini (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang manusia (juga) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya'." – (QS.Al Anbiya 21:3)

 أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لا تَعْمَى الأبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي 
الصُّدُورِ

"maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati, yang dengan itu mereka dapat memahami, atau mempunyai telinga, yang dengan itu mereka dapat mendengar (menerima kebenaran-Nya). Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." – (QS.Al Hajj 22:46)

Bagaimana cara selamat dari penyakit tersebut?
Mungkin cara yang pas adalah manusia harus selalu rajin meningkatkan kemampuan dan kwalitas egonya dengan selalu belajar dan belajar ilmu kehidupan agar manusia tersebut memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritua secara serasi, seimbang dan selaras (harmonis) bahasa kerennya "ngaji ati".

Semoga, kita semua terbebas dari penyakit-penyakit hati, meskipun secara fisik tidak terlihat dan terasa tapi efek kerusakan dari penyakit ini luar biasa, tetap dengan pedoman Jagalah hati jangan kau kotori, Jagalah hati lentera hidup ini, Jagalah hati jangan kau nodai, Jagalah hati cahaya Ilahi...
Wallahu A'lam Bissawaf

(DCP)