8 Balita di Jombang Positif HIV/AIDS

8 Balita di Jombang Positif HIV/AIDS

Senin, 3 Desember 2012 17:29 WIB

8 Balita di Jombang Positif HIV/AIDS
AFP/DIBYANGSHU SARKAR
Relawan India dan anggota dari sebuah organisasi sosial memegang plakat berbentuk pita untuk HIV / AIDS pesan kesadaran selama reli di Kolkata. Jum at (30/11/2012) pada malam Hari AIDS Dunia. Lembaga UNAIDS mengatakan sekitar 2,5 juta orang India yang hidup dengan HIV, banyak dari mereka dikucilkan oleh komunitas mereka. (AFP PHOTO/Dibyangshu SARKAR) 
Laporan dari Sutono wartawan Surya
JOMBANG - Sungguh memprihatinkan. Berdasarkan data ada di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jombang, sebanyak delapan balita di Kabupaten Jombang diketahui positif menderita HIV/AIDS. Para balita tersebut mendapatkan pantauan secara intensif oleh KPA.
  
Sekretaris KPA Jombang, Ashari, mengatakan, jumlah penderita HIV/AIDS di Jombang santri terus mengalami kenaikan hingga pada tahap mengkhawatirkan. Hingga Oktober tahun ini saja sudah tercatat 152 orang positif HIV.
  
Rinciannya, 34 perempuan yang sudah terpapar. Mereka umumnya ibu rumah tangga. Sedangkan untuk anak balita terdapat delapan anak yang terinfeksi HIV. Dan untuk usia produktif antara 15 – 29 tahun tercatat 116 orang.
  
Ashari menambahkan, untuk mengerem laju kenaikan penderita AIDS tersebut, Ashari berharap peran serta seluruh elemen masyarakat. Artinya, kata Ashari, tidak hanya KPA saja yang berkewajiban menaggulangi HIV-AIDS.
  
"Masyarakat juga memiliki peran serta dalam penanggulangan HIV-AIDS. Terutama dalam memerangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (orang dengan HIV/AID)," kata Ashari, Senin (3/12/2012).
  
Terpisah, Kabid Yankesmas Dinas Kesehatan Jombang, Dr Gaguk Heri Susanto, membenarkan fenomena tersebut. Sejauh ini, pihaknya terus memantau perkembangan penderita utamanya pada balita dan anak-anak.
  
Pantauan itu terkait dengan pemberian asupan gizi seimbang. Selain itu juga pemberian susu formula untuk peningkatan daya tahan tubuh para balita malang itu.
  
"Pola asuh perawatan balita juga tidak luput dari pantauan kami. Karena balita ODHA tidak diperkenankan diberi ASI dari sang ibu," pungkas Gaguk.