Ricuh, Turnamen Sepakbola Abal-abal di Jombang!

Ketupel Turnamen Sepakbola Abal-abal Jombang di Pukuli Peserta yang Emosi

Tribunnews.com - Senin, 12 November 2012 17:10 WIB

JOMBANG - S(43), salah satu petugas Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Jombang, babak belur dihakimi massa, Minggu (11/11/2012) malam.
  
Pemicunya, S selaku penyelenggara turnamen sepakbola tingkat provinsi, dianggap menggelar turnamen awu-awu alias palsu alias abal-abal. Indikasinya, ketika turnamen hampir usai, pihak penyelenggara justru menghilang.
  
Selain itu, tak ada satu pun pengadil yang memimpin kala turnamen memasuki babak final. Bahkan, tak ada hadiah dalam turnamen tersebut.
  
Peserta dari beberapa daerah langsung ‘menangkap’ S. Entah siapa yang memulai, S sempat dihajar beberapa anggota tim peserta turnamen. Beruntung polisi segera mengamankan S ke mapolsek.
   
Berawal ketika S bersama sejumlah rekannya menggelar Turnamen Sepak Bola U-12 tahun tingkat provinsi, Pahlawan Cup, di lapangan SMK Negeri 1.
  
"Ada 24 tim dari beberapa daerah yang ikut, setiap peserta ditarik biaya Rp 400.000," ungkap wakil peserta. Dalam turnamen ini dijanjikan hadiah berupa trofi dan uang pembinaan.
  
Untuk juara satu Rp 2,5 juta, juara dua Rp 1,5 juta dan juara tiga Rp 1 juta. Semula, tak ada yang aneh dalam turnamen tersebut. Hingga akhirnya, turnamen memasuki final.
  
Namun, ketika final hendak mulai, Minggu (11/11/2012) sore, timbul kecurigaan peserta. Sebab di lokasi pertandingan, tak ada satu pun perangkat pertandingan.
  
Mulai dari wasit, asisten wasit sampai panitia pelaksana juga terlihat. Hingga pukul 18.30 WIB, setelah dicek ke beberapa instansi terkait, ternyata turnamen tersebut fiktif.
  
Sejumlah pemain maupun ofisial tim langsung mengamankan S, selaku ketua penyelenggara. Beberapa orang sempat emosional dan melayangkan pukulan ke arah S.
     
"Jelas kami ditipu, pertandingan final semua panitia menghilang, tak ada wasit. Apalagi, tidak ada hadiahnya," kesal Rofik, pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) asal Tulungagung.
  
Beberapa petugas polisi yang datang segera mengevakuasi S ke Mapolsek Jombang Kota. Melihat itu, ratusan pendukung, pemain maupun ofisial tim dari sejumlah daerah pun mendatangi mapolsek.
     
Kini kasus turnamen sepakbola fiktif tersebut masih diusut polisi.