Akhirnya, Tiga Tokoh asal Jombang Jadi Pahlawan Nasional

LINK: http://m.beritajatim.com/politik_pemerintahan/222996/akhirnya,_tiga_tokoh_asal_jombang_jadi_pahlawan_nasional.html


Gelar Pahlawan KH Wahab Chasbullah
Akhirnya, Tiga Tokoh asal Jombang Jadi Pahlawan Nasional
Jum'at, 07 Nopember 2014 12:45:27
Reporter : Yusuf Wibisono

Akhirnya, Tiga Tokoh asal Jombang Jadi Pahlawan Nasional



Jombang (beritajatim.com) - Pendiri jami'yah NU (Nahdlatul Ulama) KH Wahab Chasbullah, dianugerahi gelar pahlawan nasional tahun ini seiring dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November. Dengan begitu, sudah ada tiga orang tokoh NU asal Kota Santri yang menyandang gelar tersebut. Dua lainnya masing-masing Hadratus Syaikh Hasyim Asyari dan KH Wahid Hasyim.

"Kami sebagai warga nahdliyin cukup bangga karena sudah ada tiga tokoh NU yang menyandang gelar pahlawan nasional. Setelah Kiai Hasyim Asyari dan KH Wahid Hasyim, kini bertambah lagi KH Wahab Chasbullah. Beliau-beliu itu memang cukup layak menyandang predikat tersebut," ujar Ketua PSNU (Pencak Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa Peguron Sapujagad, Dimas Cokro Pamungkas alias Gus Dimas, Jumat (7/11/2014).

Gus Dimas mengatakan, anugerah gelar pahlawan untuk Kiai Wahab adalah hal yang sangat tepat, meski terlambat puluhan tahun. Kiai asal PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) Tambakberas Jombang merupakan salah seorang yang mempunyai andil besar dalam meletakkan dasar- dasar organisasi NU. Selain itu, Kiai Wahab juga berjuang aktif untuk bangsa dan negara ini.

"Sebenarnya masih banyak tokoh nasional dari lingkungan NU yang
juga layak mendapatkan penghargaan serupa. Semisal, KH Bisri Syansuri Denanyar, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Semoga pejuang dari tokoh-tokoh NU yang lain juga mendapatkan apresiasi selayaknya dari pemerintah. Ini awal yang bagus dari Pak Presiden Jokowi untuk kaum Nahdliyin," tambah warga Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, ini.

Hal senada juga dilontarkan Ketua GP Ansor Jombang, H Zulfikar Dawam Ikhwanto. Pihaknya, memberikan aprsiasi positif atas diberikannya gelar pahlawan nasional untuk KH Wahab Chasbullah. Menurutnya, pemberian gelar itu sangat tepat dan tidak salah alamat. Pasalnya, almarhum merupakan tokoh sentral dalam mendirikan jamiyah NU (Nahdlatul Ulama). Bahkan, lanjut Zulfikar, Kiai Wahab merupakan inspirator berdirinya GP Ansor.

Dia mengungkapkan, keberadaan GP Ansor tidak lepas dari peran Kiai Wahab. Kelahiran organisasi pemuda NU ini berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang ada di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan di bidang pendidikan, pembinaan mubaligh. Kiai Wahab mewakili tokoh tradisional dan Kiai Mas Mansyur dari kalangan modernis. Nah, dua tahun setelah perpecahan itu atau tahun 1924, pemuda yang mendukung Kiai Wahab membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (pemuda cinta tanah air).

"Syubbanul Wathan inilah yang menjadi embrio berdirinya GP Ansor. Sebelum menjadi GP Ansor memang mengalami perubahan beberapa nama, semisal PPNU (Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama), Pemuda NU (PNU), dan Ansor Nadlatul Ulama (ANO). Penggunaan nama Ansor merupakan saran dari Kiai Wahab," kata Zulfikar menerangkan.

Oleh karena itu, Zulfikar kembali menegaskan bahwa anugerah gelar pahlawan nasional tersebut sangat tepat bagi Kiai Wahab. Karena masih banyak kiprah kiai asal PPBU tersebut dalam mewujudkan Indonesia merdeka. Termasuk peran Kiai Wahid dalam menelurkan resolusi jihad hingga pecahnya perang 10 November 1945 yang hingga saat ini diperingati sebagai Hari Pahlawan. "Saat pendudukan Jepang, Kiai Wahab juga menempuh jalan diplomasi untuk membebaskan para kiai di Jawa yang dipenjara tentara Nipon," tambahnya.




Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan memberikan anugerah pahlawan nasional kepada KH Wahab Chasbullah. Penyerahan itu dilakukan di istana negara seiring peringatan Hari Pahlawan 10 November. Saat ini putra-putri almarhum sudah berada di Jakarta sebagai perwakilan dari keluarga. Mereka adalah Hj Mundjidah Wahab, Hj Hizbiyah Rochim, Hj Mahfudloh Ali Ubaid, serta KH Hasib Wahab. [suf/kun]