Gelar Salat Gaib
Mahasiswa Kecam Pembataian Muslim Rohingya
Mahasiswa Kecam Pembataian Muslim Rohingya
Selasa, 31 Juli 2012 16:37:00 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com)
- Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Pelajar dan Mahasiswa
Muslim Peduli Rohingya (APMMPR) Jombang menggelar salat gaib untuk umat
muslim Rohingya yang menjadi korban pembantaian, Selasa (31/7/2012).
APMMPR juga mengecam pembantaian yang menewaskan ribuan umat Islam
tersebut.
Aksi solidaritas APMMPR ini dimulai dari taman kota Kebun Rojo Jombang. Usai berkumpul, puluhan aktivis ini melakukan longmarch menuju gedung DPRD setempat. Sepanjang perjalanan, mereka melakukan orasi secara bergantian. Dalam orasinya, mereka mengecam kekejaman pemerintah junta militer Myanmar.
Puluhan mahasiswa ini kemudian menggelar salat gaib begitu tiba di gedung wakil rakyat. Tak jarang, dari mereka meneteskan air mata. "Kami mengecam dan menyayangkan kasus pembantaian yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar. Ironisnya, kondisi itu semakin diperparah dengan belum adanya tindakan dari para aktivis HAM," kata Supriadi, koordinator aksi.
Dalam aksi damai itu, APMMPR mengusung empat tuntutan atas tragedi berdarah itu. Diantaranya, meminta seluruh umat muslim Jombang untuk mendukung dan mendoakan muslim Rohingya. Kemudian meminta seluruh ormas Islam untuk bersatu menyuarakan kecamatan atas penindasan muslim Rohingya.
Ketiga, meminta pemerintah RI bertindak tegas membawa Myanmar ke pengadilan PBB. "Dan yang terakhir, kami meminta pemerinta RI untuk memberikan suaka kepada pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia," pungkasnya. [suf/kun]
Aksi solidaritas APMMPR ini dimulai dari taman kota Kebun Rojo Jombang. Usai berkumpul, puluhan aktivis ini melakukan longmarch menuju gedung DPRD setempat. Sepanjang perjalanan, mereka melakukan orasi secara bergantian. Dalam orasinya, mereka mengecam kekejaman pemerintah junta militer Myanmar.
Puluhan mahasiswa ini kemudian menggelar salat gaib begitu tiba di gedung wakil rakyat. Tak jarang, dari mereka meneteskan air mata. "Kami mengecam dan menyayangkan kasus pembantaian yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar. Ironisnya, kondisi itu semakin diperparah dengan belum adanya tindakan dari para aktivis HAM," kata Supriadi, koordinator aksi.
Dalam aksi damai itu, APMMPR mengusung empat tuntutan atas tragedi berdarah itu. Diantaranya, meminta seluruh umat muslim Jombang untuk mendukung dan mendoakan muslim Rohingya. Kemudian meminta seluruh ormas Islam untuk bersatu menyuarakan kecamatan atas penindasan muslim Rohingya.
Ketiga, meminta pemerintah RI bertindak tegas membawa Myanmar ke pengadilan PBB. "Dan yang terakhir, kami meminta pemerinta RI untuk memberikan suaka kepada pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia," pungkasnya. [suf/kun]